PERAN RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM DALAM
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Disusun
Oleh:
Hanifah
Nuraini (A4-12/12144600136)
Fariha
Dwi Etminingsih (A4-12/12144600137)
Agustia (A4-12/12144600138)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
TAHUN 2012/2013
A. Pendahuluan
Rukun artinya tiang atau bagian yang
pokok. Sesuatu tidak akan menjadi atau berdiri tegak, bila bagian-bagian yang
pokok atau rukunnya tidak terpenuhi.
Iman
menurut bahasa adalah membenarkan. Adapun menurut istilah syari’at yaitu
meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan membuktikannya dalam amal
perbuata.
Iman
menurut etimologi berarti percaya, sedangkan menurut terminologi berarti
membenarkan secara dengan hati, lalu diungkapkan dengan kata-kata, dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam
islam rukun iman terdiri dari enam pilar keyakinan. Enam pilar itu meliputi
iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman
kepada Rasul, iman kepada hari kiamat, iman kepada qada’ dan qadar.
Rukun islam adalah sendi-sendi agama
islam, yang terdiri dari syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji.
Rukun iman dan rukun islam ini sangat
berperan penting dalam kehidupan manusia, utamanya dalam pembentukan sikap
kepribadian umat manusia.
B. Pembahasan
1. Peran Rukun Iman dalam Pembentukan
Kepribadian
Seorang islam dikatakan beriman bila ia
percaya pada rukun iman. Rukun iman
itu terdiri atas iman kepada Allah SWT, iman kepada para malaikat-Nya, iman
kepada Kitab-kitab-Nya, iman kepada para rasul-Nya, percaya pada Hari Akhir,
dan percaya pada ketentuan Allah biasa disebut dengan qadha’ dan qadar.
Sesuai
dengan firman Allah:
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur
dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
Di
ayat yang lain:
49. Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran(qadar).
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari
hadits ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu yang menyatakan bahwa Malaikat
Jibril pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang
Iman, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Iman
itu adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya, Kitab-Kitab-Nya,
Rasul-Rasul-Nya, dan Hari Akhir, serta beriman kepada qadar yang baik maupun
buruk.”
Rasa
percaya yang kuat terhadap rukun iman tersebut akan membentuk nilai-nilai yang melandasi manusia dalam setiap aktivitasnya. Dengan
nilai-nilai itu, setiap individu seharusnya memiliki kepribadian yang lurus
atau kepribadian yang sehat dalam setiap tingkah lakunya.
Peran rukun iman diantaranya:
a.
Iman Kepada
Allah
Dengan
beriman kepada Allah
kita akan selalu merasa bahwa setiap yang kita lakukan itu di awasi oleh Allah SWT sehingga kita akan menumbuhkan
sikap diantaranya:
·
Berbuat baik
Orang
yang berimman akan selalu mendapat bimbingan dari alahh swt, oleh karena itu
apa yang dilakukannya adalah perbuatran-perbuatan baik dan terpuji.
Perbuatan baik itu meliputi:
·
Rendah hati
·
Memiliki
sikap dan jiwa sosial
·
mengahrgai sesama orang lain
·
Jujur
·
Sabar
·
Santun
·
Berani dalam hal kebenaran
·
Hatinya
tenang, tidak goyah atau terombang ambing
oleh ajakan nafsu jahat atau orang yang akan menyesatkan.
Firman Allah dalam Alqur’an surat Ar
ra’d ayat 28:
“ orang-orang yang beriman dan
hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
b. Iman Kepada
Malaikat
Malaikat
merupakan makhluk Allah
yang tercipta
dari cahaya yang bertugas mengawasi dan mencatat apapun ip yang manusia
kerjakan. Dalam menjalankan tugasnya malaikat tidak memiliki rasa lelah dalam
mengawasi sehingga setiap muslim akan bersikap:
·
Berhati-hati
pada setiap apa yang ia kerjakan
Itu terjadi karena malaikat selalu mengwasi tindakan
kita, apabila kita berbuat dosa maka malaikat akan mencatatnya dan akan diminta
pertanggungjawaban di akhirat nanti.
·
Tenang
karena malaikat selalu mengawasinya
Prilaku yang tenang timbul karena kita dalam pengawasan
malaikat, jadi disetiap perbuatan yang baik akan dicatat, dan pasti akan
mendapatkan pahala sesuai perbuatannya.
·
Banyak bersyukur
Dengan adanya malaikat kita harus banyak bersukur
kepada Allah, karena malaikat selalu memintakan ampun umat muslim kepada Allah.
c.
Iman Kepada Kitab
Dengan
mempercayai kitab-kitab Allah
SWT seorang muslim akan memiliki sifat:
·
Senang
dalam menuntut ilmu
Itu disebabkan karena dalam salah satu kitab Allah
menerangkan kebaikan orang-orang yang berilmu.
·
Tidak
mudah putus asa
Dalam salah satu kitab Allah yaitu Al-Quran disebutkan
bahwa umat manusia dilarang mudah putus asa.
Seperti firman Allah:
87. Hai
anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa
dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
·
Santun
pada orang tua
Didalam kitab allah mengatur sikap kita terhadap orang
tua.
·
Jujur,
dll
d.
Iman Kepada Rasul Allah
Dalam
kitab Al-quran
telah disebutkan adanaya para nabi dan rosul beserta kisah-kisah perjalanan
hidupnya. Dalam setiap kisah tersebut terkandung banyak sekali ilmu yang kita
dapat kan terutama sifat tauladan yang baik. Sifat-sifat itu diantara lain:
·
Patuh
pada perintah Allah
Prilaku itu didapat dari mengilhami kepatuhan
rasulallah
·
Sabar
Sikap sabar itu juga mengilhami dari sikap rasul Allah
yang senantiasa sabar menghadapi cobaan yang dating dari Allah.
·
Tawakal
Dalam sikapnya rasul-rasul Allah selalu tawakal, jadi
umat manusia menteladani sikap beliau.
·
Jujur
Jujur adalah sifat-sifat rasul Allah, yang selalu
ditiru oleh umat muslim.
·
Rajin
beribadah
·
Mau
menjaga alam
·
Tidak
sombong, dll
e.
Iman Kepada Hari Kiamat
Kiamat
di bagi 2 yakni kiamat sugro(kiamat kecil) dan kiamat kubro(kiamat besar).
Kiamat sugro(kiamat kecil) adalah kiamat yang terjadi hanya pada seseorang atau
kaum tertentu saja misalnya kematian seseorang atau kematian suatu kelompok
tertentu sedangkan kiamat kubro(kiamat besar) adalah kehancuran semua makhluk
hidup dan alam semesta raya dan tak ada yang hidup satu pun. Dengan beriman
kepada hari akhir seorang muslim akan bersifat:
·
Rajin beribadah
·
Selalu berbuat baik
·
Jujur
·
Berusaha untuk tidak berbuat dosa
·
Hormat pada kedua orang tua,dll
f.
Iman Kepada qadha’ dan qadar
Allah
SWT telah menciptakan manusia beserta takdirnya. Takdir Allah di bagi 2 yakni :
1) Takdir
Allah yang dapat diubah misalnya rejeki, kepandaian, dll
2) Takdir
Allah yang tak dapat diubah seperti jenis kelamin dan waktu kematian seseorang.
Setelah seorang muslim mempercayai qadha dan qadar ini maka
mereka akan bersifat:
·
Tidak mudah putus asa
·
Dermawan
·
Bekerja keras
·
Sabar
·
Tawakal
·
Semangat dalam menjalankan ibadah
dan pekerjaannya,dll.
2. Peran Rukun Islam dalam Pembentukan
Kepribadian
Rukun
islam adalah sendi-sendi agama islam. Karena hal tersebut rukun islam sangat
berperan penting dalam aspek-aspek kehidupan. Salah satunya berperan penting
dalam pembentukan kepribadian. Kepribadian-kepribadian yang di bentuk melalui
peran rukun islam meliputi:
a.
Pembentukan Kepribadian melalui kalimat
Syahadat
Syahadat adalah syarat utama untuk
masuk islam, yaitu dengan cara mengucapkan syahadat itu sendiri. Peran syahadat
itu sendiri dalam pembentukan kepribadian adalah:
·
Sikap tanggung jawab
·
Tidak munafik
b.
Pembentukan Kepribadian melalui Salat
Salat
yang dikerjakan umat muslim terdiri dari sholat wajib dan sholat sunah. Salat
wajib atau salat lima waktu adalah bentuk ibadah harian kepada Allah swt. Hikmah
salat lima waktu untuk pembentukan kepribadian umat muslim di antaranya:
·
Disiplin
Salat
yang telah ditentukan waktu dan tata caranya mengandung makna pembinaan
disiplin terhadap waktu dan tugas sehingga seorang muslim terbiasa hidup
teratur dan tertib.(
Azyumardi Azra, 2002:180 )
Dari kutipan di atas jelas bahwa salat
melatih kita hidup disiplin.
·
Mencegah dari perbuatan keji dan
kemungkaran
Salah satu ayat dalam Al-quran bahwa:
Bacalah kitab yang
diwahyukan kepadamu, dan dirikanlah shalat. Sungguh shalat itu mampu mencegah
dari perbuatan keji dan mungkar. dan dzikir kepada Allah sungguh tindakan yang
sangat utama. Allah mengetahui apa yang kamu lakukan. (Al-Ankabut, 29:45)
Dari ayat di atas dapat
disimpulkan bahwa dengan melaksanakan salat, umat muslim akan terhindar dari
perbuatan keji dan mungkar. Hal itu dapat terjadi karena pada waktu selesai
salat adalah waktu yang tepat untuk mengoreksi tindakan-tindakan yang telah
dilakukan sebelum salat. Dengan demikian tindakan-tindakan yang jelek akan
selalu terpantau dan dapat segera diperbaiki.
c.
Pembentukan Kepribadian melalui Puasa
Puasa
adalah menahan makan dan minum serta yang membatalkannya sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari. (Azyumardi
Azra, 2002:186)
Hikmah berpuasa dalam kepribadian
manusia adalah:
·
Mengendalikan
nafsu
·
Memupuk
dan Melatih Rasa Kepedulian dan Perhatian Terhadap Sesama
·
Melatih
Sabar dan Menahan Derita
·
Tenggang
rasa
d. Pembentukan
Kepribadian melalui Zakat
Zakat
adalah mengeluarkan sebagian harta kepada mereka yang telah ditetapkan syariah.
( Azyumardi Azra,
2002:182)
Melalui pengertian di atas, kita dapat
memahami bahwa kita harus menyisihkan harta untuk zakat. Hal ini disebabkan
karena harta kita mutlak milik Allah.
Seperti firman
Allah SWT:
°
“Milik Allah apa saja yang ada di langit dan di bumi” (Al-Baqoroh, 2:284)
Dari ayat di atas dapat diartikan
bahwa harta umat manusia adalah amanah dari Allah. Oleh karena itu pada setiap harta yang diperoleh terdapat hak Allah
yang harus di tunaikan berdasarkan aturan yang ditetapkan-Nya, yaitu Zakat. (
Azyumardi Azra, 2002:184)
Pelaksanaan zakat itu sendiri sangat
berpengaruh dalam pembentukan kepribadian umat manusia, contohnya:
·
Jiwa
bersih dari Kikir, Tamak, Sombong dan Angkuh
·
Sikap
optimisme bagi penerima zakat
·
Menghilangkan
sifat iri, dengki dan kecemburuan
·
Peduli
terhadap orang yang lemah dan miskin
·
Belajar
ikhlas
e.
Pembentukan Kepribadian melalui Ibadah
Haji
Ibadah
haji adalah berkunjung ke baitullah (ka’bah) untuk melakukan wukuf, tawaf dan
amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah swt dan
mengharap rida-Nya.(Azyumardi
Azra, 2002:188)
Dari ibadah haji terdapat nilai-nilai
kepribadin yang dapat terbentuk, diantaranya:
·
Memupuk
Kebersamaan dan Kesatuan di Kalangan Umat Islam
·
Hidup
lebih baik
·
Tidak
sombong
C. Kesimpulan
1. Rukun iman
sangat berpengaruh untuk membentuk kepribadian umat manusia, yaitu meliputi:
·
Rendah hati
·
Berjiwa social
·
Jujur
·
Sabar
·
Santun
·
Berani dalam kebenaran
·
Hati tenang
·
Hati-hati dalam bertindak
·
Pandai bersyukur
·
Tidak mudah putus asa
·
Tawakal
·
Tidak sombong
·
Rajin
·
Dermawan, dll
2. Rukun islam
juga sangat berperan dalam pembentukan kepribadian umat manusia, yaitu meliputi:
·
Tanggung jawab
·
Tidak munafik
·
Disiplin
·
Jauh dari perbuatan keji dan mungkar
·
Jiwa bersih dari kikir, tamak, sombong, dan angkuh
·
Optimism
·
Iklas
·
Nafsu terkendali
·
Peduli
·
Tenggang rasa
·
Hidup lebih baik
·
Dll
Daftar Pustaka
Azra, Azumardi, dkk., 2002, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum,Jakarta: Depag
Nurdin, Ali, dkk., 2008, Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
Universitas Terbuka
Zainuddin, Muhadi, 2012, Aqidah Islamiyah, Yogyakarta: PP Aji
Mahasiswa Al- Muhsin
http://kebunhidayah.wordpress.com/2009/08/18/rukun-islam-rukun-iman-dan- rukun-ihsan/, 10
November 2012, Sabtu, 14.00
http://www.scribd.com/doc/25481906/Pengertian-Iman, 10 November 2012, Sabtu, 14.25
http://manhaj-salafusshalih.blogspot.com/2010/12/dalil-larangan-berputus-asa.html, 11 November 2012, Minggu, 22.05
1 komentar:
mf kopi ya tugas skolah