PENGARUH INOVASI
PENDIDIKAN TERHADAP KEMAJUAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Makalah
ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu
Mata
Kuliah Bahasa Indonesia
Diampu oleh: Dr. Sunarti, M. Pd.
Oleh
Fariha Dwi Etminingsih
(12144600137/A4-12)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI
YOGYAKATRA
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia hidup di dunia ini mempunyai
kewajiban, diantaranya mencari ilmu. Ketika seorang mau menunaikan kewajibannya
untuk mencari ilmu, maka ilmu yang dicari haruslah sesuai dengan yang dibutuhkan
saat itu. Dan kebutuhan tentang pengetahuan sesuatu, itu akan berubah-rubah
dengan berjalannya waktu. Kebutuhan seseorang tentang keilmuan atau pendidikan
pada saat ini tidaklah sama dengan kebutuhan ilmu pada saat puluhan tahun yang
lalu dan juga tidak sama dengan kebutuhan pada tahun-tahun yang akan datang.
Oleh karena itu, tidaklah relevan jika masih ada masyarakat atau individu yang
tetap mempertahankan sistem atau cara pengajaran orang-orang terdahulu. Apabila
tetap mempertahankan sistem itu dengan tidak merubah atau mengembangkannya
walaupun sedikit, itu akan berakibat tidak baik terhadap anak-anak didik. Maka
dari itu dibutuhkan suatu inovasi dalam pendidikan. Dengan adanya inovasi dalam
pendidikan maka akan timbul hal-hal baru untuk menciptakan suatu perubahan yang
dinamis dan mendukung kemajuan pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan inovasi pendidikan?
2. Apakah
yang melatarbelakangi inovasi pendidikan?
3. Apa
tujuan dari inovasi pendidikan?
4. Seperti
apakah bentuk-bentuk inovasi pendidikan?
5. Apa
pengaruh inovasi pendidikan terhadap kemajuan pendidikan di indonesia?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, makalah ini disusun bertujuan sebagai berikut:
1. Pembaca
mengerti tentang inovasi pendidikan.
2. Pembaca
mengerti apa yang melatarbelakangi inovasi pendidikan.
3. Pembaca
memahami tentang tujuan adanya inovasi pendidikan.
4. Pembaca
mengetahui apa saja bentuk-bentuk inovasi pendidikan.
5. Pembaca
mengetahui tentang pengaruh inovasi pendidikan terhadap kemajuan pendidikan di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Inovasi Pendidikan
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan
perubahan. Kata kerjanya inovo yang artinya memperbaharui dan mengubah. Inovasi
adalah suatu perubahan yang baru yang menuju kearah perbaikan yang lain atau
berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana
(tidak secara kebetulan).
Apabila kita mengkaji pengertia inovasi
pendidikan, salah satunya melalui membaca buku, maka banyak definisi-definisi
inovasi pendidikan yang disajikan disetiap buku. Adanya keragaman pemahaman
terhadap definisi inovasi pendidikan adalah hal yang wajar, disesuaikan dengan
kajian yang menjadi pusat perhatiannya. Dinn Wahyudin(Everett M. Rogers, 1983)
mendefinisikan innovation as an idea,
practice, or object that is perceived as new by an individual or another unit
of adoption. Dapat diartikan dalam bahasa Indonesia, Dinn Wahyudin(2009)
inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/benda yang disadari dan
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk
diadopsi. Kata kunci dari definisi inovasi tersebut adalah gagasan, benda atau proses adopsi yang
dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok masyarakat terhadap inovasi yang ditawarkan,
termasuk di bidang pendidikan.
Ahli lainnya, Dinn Wahyudin(Stephen
Robbins, 1994), mendefinisikan inovasi sebagai suatu gagasan baru yang
diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses, dan
jasa. Berdasarkan pengertian di atas, Robin menggarisbawahi tiga poin penting
yaitu,
1. Gagasan
baru
2. Upaya
perbaikan
3. Produk
atau proses dan jasa
Selain itu ada beberapa pendapat
mengenai inovasi pendidikan:
1. Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa
inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inocasi untuk
memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide,
barang, metode, yang dirasakan atau diamati berbagai hal yang baru bagi hasil
seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan
baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
2. Ansyar, Nurtain (1991) mengemukakan, inovasi
pendidikan adalah gagasan, perbuatan atau sesuatu yang baru dalam konteks
social tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi.
B.
Latar
Belakang Inovasi Pendidikan
Pendidikan di Indonesia sudah mulai
berkembang sejak dulu, namun pendidikan dulu dengan sekarang sangat berbeda
jauh. perbedaan yang terjadi disebabkan oleh perubahan pendidikan, atau dapat
disebut dengan adanya pembaharuan dalam pendidikan. Pembaharuan pendidikan
dapat terjadi karena adanya suatu hal yang melatarbelakangi pembaharuan itu.
Hal-hal yang melatarbelakangi pembaharuan itu meliputi:
1.
Adanya Masalah Pemerataan Pendidikan
Pendidikan yang berfungsi untuk memajukan
bangsa tidak akan mencapai fungsinya apabila pendidikan itu sendiri tidak
dirasakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Oleh sebab itu pendidikan
nasional diharapkan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi
seluruh warga Negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan
itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang
pembangunan.
Masalah
pemerataan pendidikan timbul disebabkan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat,
sedangkan pemerintah belum menyiapkan strategi atau program khusus utuk
mengatasi perubahan jumlah penduduk dalam bidang pendidikan. Pendidikan
dikatakan tidak merata apabila masih banyak warga Negara khususnya anak usia
sekolah yang tidak dapat ditampung dalam sistem atau lembaga pendidikan karena
kurangnya fasilitas pendidikan. Akibat
dari permasalahan itu timbulah perubahan-perubahan atau pembaharuan-pembaharuan
yang siknifikan didalam pendidikan. Perubahan itu seperti bertambah
jumlah sekolah, meningkatkan fasilitas yang diperlukan untuk mempertinggi mutu
sistem pendidikan yang dilakukan, mengutamakan pendidikan keterampilan yang
telah ada yang paling sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja, pelayanan
administrasi dan supervise pendidikan, dan sebagainya. Beberapa pemecahan
pendidikan yang baru (Innovative) misalnya pendidikan PAMONG yaitu pendidikan
Anak oleh Masyarakat, Orang tua dan Guru, Sekolah Menengah Pertama Terbuka,
Pengajaran dengan modul, Sistem Kejar paket.
2.
Adanya Masalah Mutu Pendidikan
Pendidikan di Indonesia sudah berlangsung sejak
lama, namun hasil pendidikan belum mencapai seperti yang diharapkan. Hal itu
adalah yang dimaksud adanya masalah dalam mutu pendidikan.
Dalam
pemerataan pendidikan apabila tidak didukung dengan mutu pendidikan yang baik
maka sama saja pemerataan tidak efektif. Banyak lulusan yang berpendidikan,
tetapi tidak dapat memenuhi syarat permintaan kebutuhan tenagakerja.
Hasil
belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu.
Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil
belajar yang bermutu. Permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah
pemrosesan pendidikan. Kelancaran pemrosesan pendidikan didukung oleh komponen
pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum,
sarana pembelajaran, dan juga masyarakat sekitar. Seberapa besar dukungan
tersebut diberikan oleh komponen pendidikan, sangat tergantung kepada kualitas
komponen dan kerja samanya serta mobilitas komponen yang mengarah kepada
pencapaian tujuan, contohnya komponen sarana pembelajaran yang lengkap tetapi
tidak didukung oleh guru-guru yang terampil maka sumbangan sarana tersebut pada
pencapaian tujuan tidak akan optimal. Upaya untuk menangani mutu pendidikan
dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak
personalia dan manajemen sebagai berikut:
a. Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan
mentah, khususnya untuk SMA dan perguruan tinggi.
b. Pengembangan kemampuan tenaga pndidikan melalui
studi lanjut, misalnya berupa pelatihan, penataran, seminar, dan
kegiatan-kegiatan studi.
c. Penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan
memberi materi yang lebih esensial dan mengandung muatan lokal, metode yang
menantang dan mengairahkan belajar, dan melaksanakan evaluasi.
d. Pengembangan prasarana yang menciptakan
lingkungan yang tenteram untuk belajar.
e. Penyempurnaan sarana belajar
f. Peningkatan administrasi manajemen.
3.
Adanya Masalah Efisisensi Pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan berkenaan
dengan proses pengubahan atau transformasi masukan produk (raw input) menjadi
produk keluaran (output) yang sesuai dengan harapkan pendidikan . Salah satu
cara menentukan mutu transformasi pendidikan adalah mengitung besar kecilnya
penghamburan pendidikian (educational wastage), dalam arti mengitung jumlah
murid/mahasiswa/peserta didik yang putus sekolah, mengulang atau selesai tidak
tepat waktu.
Jika peserta didik sebenarnya memiliki
potensi yang memadai tetapi mereka tidak naik kelas, putus sekolah, tidak lulus
berarti ada masalah dalam efisiensi pendidikan. Masalah efisiensi pendidikan
juga terjadi di perguruan tinggi. Masalah tersebut dapat diketahui dari adanya
para mahasiswa yang sebenarnya potensial tetapi putus kuliah dan gagal
menyelesaikan pendidikannya pada waktu yang tepat.
4.
Adanya Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah ini
berkenaan dengan rasio antara tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan dengan
yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau institusi yang membutuhkan
tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Masalah
relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang
tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan
pendidikan di atasnya. Masalah relevansi juga dapat diketahui dari banyaknya
lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan
tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.
C.
Tujuan
Inovasi Pendidikan
1.
Lebih Meratanya Pelayanan Pendidikan
Dengan adanya inovasi pendidikan
diharapkan proses pendidikan dapat menjangkau seluruh daerah baik di perkotaan,
pedesaan, maupun daerah pelosok. Dengan demikian SDM disuatu daerah mampu
mengenyam pendidikan sehingga SDM tersebut mampu menggembangkan daerahnya.
2.
Lebih Efisien dan Ekonomisnya Pendidikan
Dengan inovasi pendidikan diharapkan
dapat mengurangi angka peserta didik yang putus sekolah, mengulang atau tidak
sesuai tepat waktu. Sehingga pendidikan dapat berjalan dengan efisien dan lebih
ekonomis.
3.
Lebih Efektif dan Relevansi
Dengan inovasi pendidikan diharapkan
tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan
sesuai dengan yang diharapkan satuan pendidikan diatasnya atau institusi
yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif.
4.
Lebih
Meningkatnya Mutu Pendidikan
Dengan inovasi pendidikan diharapkan
mutu pendidikan akan lebih meningkat sehingga meningkat pula mutu bangsa kita.
5.
Lebih Dihargainya Unsur Kebudayaan Nasional
Adanya inovasi pendidikan diharapkan
mampu mengubah pola pikir mayarakat Indonesia dalam menyikapi kebudayaan
nasional. Dengan kata lain masyarakat lebih menghargai dan mencintai budaya
nasional, bukan hanya budaya daerah masing-masing, maupun budaya asing.
6.
Tumbuhnya Masyarakat Gemar Belajar
Suatu inovasi yang baru dimana sebelumnya belum ada, diharapkan dapat
menumbuhkan motivasi dan semangat yang tinggi masyarakat untuk gemar belajar.
7.
Tersebarnya Paket Pendidikan yang Memikat,
Mudah Dicerna dan Mudah Diperoleh
Dengan modivikasi dan inovasi maka pendidikan akan lebih menarik, mudah
difahami, mudah dijangkau, sehingga akan lebih memajukan dunia pendidikan.
8.
Meluasnya Kesempatan Kerja
Dengan adanya inovasi pendidikan di Indonesia membuka kesempatan yang
luas di dunia kerja.
D.
Bentuk-Bentuk
Inovasi Pendidikan di Indonesia
Inovasi pendidikan di Indonesia sudah
berlangsung sejak lama, mulai tahun-tahun yang lalu inovasi pendidikan sudah
terlaksana. Bentuk-bentuk inovasi pendidikan yang telah terlaksana di Indonesia
meliputi,
1.
Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK)
Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan
sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum ini
sejak sebelum diterapkannya. Secara materi, sebenarnya kurikulum ini tak
berbeda dari Kurikulum
1994,
perbedaannya hanya pada cara para murid
belajar
di kelas.
Dalam kurikulum
terdahulu, para murid dikondisikan dengan sistem caturwulan. Sedangkan dalam kurikulum baru
ini, para siswa dikondisikan dalam sistem semester. Dahulu pun, para murid hanya
belajar pada isi materi pelajaran belaka, yakni menerima materi dari guru saja.
Dalam kurikulum 2004 ini, para murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan
untuk menerapkan IPTek tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski
sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya
bertindak sebagai fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang ada ialah
pendidikan untuk semua. Dalam kegiatan di kelas, para siswa bukan lagi objek,
namun subjek. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.
Sejak tahun
ajaran 2006/2007, diberlakukan kurikulum baru yang bernama Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, yang merupakan penyempurnaan Kurikulum 2004.
2.
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)
Inovasi pendidikan
di Indonesia yang sedang diimplementasikan pada saat ini adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang disingkat KTSP. KTSP adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan diIndonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan
oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah
dimulai tahun
ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar
Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar
dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta
Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP.
Pada prinsipnya,
KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya
diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan
SKL.
Standar isi
adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi
merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
memuat:
a. kerangka dasar dan struktur
kurikulum,
c. kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan
d. kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh
mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Pemberlakuan
KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala
sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata
lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak
ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional.
Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite
sekolah serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan
komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan
aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan
kebutuhan masyarakat.
3.
Sekolah Standar Nasional
(SSN)/Sekolah Kategori Mandiri (SKM)
Sekolah
Kategori Mandiri (SKM)/Sekolah Standar Nasional
(SSN) adalah sekolah yang hampir atau sudah memenuhi standar
nasional pendidikan. Standar Nasional Pendidikan adalah
kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan
terdiri dari delapan standar yaitu standar isi, standar kompetensi
lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan.
Berdasarkan
penjelasan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 11 ayat (2) bahwa cirri Sekolah
Kategori Mandiri/Sekolah Standar Nasional adalah terpenuhinya standar nasional
pendidikan dan mampu menjalankan sistem kredit semester. Penerapan Sistem
Kredit Semester (SKS) perlu memperhatikan
beberapa ketentuan, antara lain sebagai berikut :
a. Kebulatan kurikulum dan beban
belajar peserta didik dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester (SKS).
b. Kurikulum terdiri atas tiga kelompok
mata pelajaran, yaitu pokok, pilihan wajib dan pilihan bebas.
c. Mata pelajaran
pokok harus diambil oleh semua peserta
didik karena mendasari pembentukan kemampuan umum yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari dan mendasari pembentukan kemampuan
akademik/profesional yang akan menjadi karir sebagai sumber penghidupan.
Mata pelajaran wajib mencakup: Agama, Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA,
IPS dan Olah Raga (pembentukan moral beragama, berkomunikasi, matematik, IPA
dan IPS).
4.
Rintisan Sekolah
Berstandar Internasional (RSBI)
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional atau disingkat RSBI, adalah suatu program pendidikan yang ditetapkan oleh
Menteri Pendidikan Nasional berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal
50 ayat 3, yang menyatakan bahwa Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu pendidikan pada
semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang
bertarif internasional. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI) adalah Sekolah Standar Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf
Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing
internasional. RSBI/SBI
adalah sekolah yang berbudaya Indonesia, karena Kurikulumnya ditujukan untuk
Pencapaian indikator kinerja kunci minimal sebagai berikut:
a. Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
b. Menerapkan sistem satuan kredit
semester di SMA/SMK/MA/MAK
c. Memenuhi Standar Isi
d. Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.
Selain itu, keberhasilan tersebut juga
ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut:
a. Sistem administrasi akademik
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di mana setiap saat siswa
bisa mengakses transkripnya masing-masing.
b. Muatan mata pelajaran setara atau
lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah
satu negara anggota OECD (Organization for Economic Co-operation and
Development) dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu
dalam bidang pendidikan.
c. Menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah
yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan.
5.
Sekolah Berstandar
Internasional (SBI)
Sekolah Berstandar
Internasional (SBI) merupakan kelanjutan dari Rintisan Sekolah
Berstandar intrernasional (RSBI). SBI merupakan sebuah jenjang sekolah nasional
di Indonesia dengan
standar mutu internasional.
Proses belajar mengajar di sekolah ini menekankan pengembangan
daya kreasi, inovasi, dan
eksperimentasi untuk memacu ide-ide baru yang belum pernah ada. Pengembangan
SBI di Indonesia didasari oleh Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 Ayat 3.
Dalam ketentuan ini, pemerintah didorong untuk mengembangkan satuan
pendidikan yang bertaraf internasional. Standar internasional yang dituntut
dalam SBI adalah Standar Kompetensi Lulusan, Kurikulum, Prosees
Belajar Mengajar, SDM,
Fasilitas, Manajemen,
Pembiayaan, dan Penilaian standar internasional. Dalam SBI proses belajar
mengajar disampaikan dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
6.
Sekolah Gratis
Maksud dari Sekolah Gratis adalah mengupayakan
atau memberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan layak, bermutu, bagi setiap
warga masyarakat di Indonesia khususnya yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Tujuan dari sekolah gratis adalah memberi
pendidikan minimal bagi warga masyarakat Tanjung Jabung Barat untuk dapat
mengembangkan dirinya, potensi, keterampilan yang dimilikinya agar dapat hidup
mandiri ditengah masyarakat atau dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang
yang lebih tinggi tanpa dipungut biaya.
7.
Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS)
Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) adalah program pemerintah yang pada dasarnya
adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan
pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan
personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana
BOS.
Secara umum program BOS bertujuan
untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka
wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD
dan SMP, termasuk Sekolah Menengah Terbuka (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar
Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta
di seluruh provinsi di Indonesia. Program
Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini.
8. Sertifikasi
Guru dan Dosen
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, dan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa guru
adalah pendidik profesional.
Seorang guru atau pendidik profesional harus memiliki kualifikasi akademik
minimum sarjana (S1) atau diploma empat
(D4), menguasai kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rokhani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu guru sejalan dengan peningkatan kesejahteraan guru, berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran.
Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu guru sejalan dengan peningkatan kesejahteraan guru, berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran.
Dengan terlaksananya
sertifikasi guru, diharapkan akan berdampak pada meningkatnya mutu pembelajaran
dan mutu pendidikan secara
berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan guru.
Untuk melaksanakan amanat UU
No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pemerintah melalui Depdiknas, dalam
hal ini Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan akan melaksanakan sertifikasi guru dalam jabatan secara bertahap yang dimulai pada tahun 2007
sebanyak 190.450 orang guru.
E.
Pengaruh
Inovasi Pendidikan Terhadap Kemajuan Pendidikan di Indonesia
Inovasi adalah suatu hal yang harus dilakukan
seseorang, kelompok masyarakat maupun suatu lembaga. Suatu lembaga yang
mempunyai kewajiban harus selalu ada inovasi adalah lembaga pendidikan. Hal itu
terjadi karena pendidikan adalah suatu modal penting untuk kemajuan suatu
bangsa. Semakin cerdas penduduk suatu bangsa maka semakin maju pula suatu
bangsa itu.
Yang perlu adanya inovasi di lingkup
pendidika, seperti kurikulum, menejemen pendidikan, tenaga pendidikan dan
perangkat infrastruktur lainnya. Dengan adanya inovasi pendidikan di Indonesia
membawa sedikit kemajuan. Seperti dengan adanya program Sekolah Setandar
Nasional, program ini sangat membantu untuk meningkatkan mutu suatu sekolah,
sekolah-sekolah berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu pendidikan
masing-masing, agar gelar SSN dapat diraihnya. Selain SSN, program RSBI dan SBI
juga berperan sama seperti halnya SSN. Bedanya dua program ini dengan SSN
adalah program ini menekanka untuk mutu pendidikannya dapat bersaing dengan
dunia internasional. Dengan adanya program ini pendididkan di Indonesia
pempunyai penyegaran baru, melalui program pertukaran pelajar yang termuat
dalam program RSBI/SBI. Program-program yang baru ini angat memacu motivasi
siswa-siswi untuk giat belajar guna dapat ikut dalam program pertukaran pelajar
itu.
Selain program SSN,RSBI dan SBI ini
inovasi yang lain sperti inovasi dalam kurikulum sangat berpengaruh pula dalam
Perkembangan pendidikan di Indonesia. Setelah adanya kurikulum KBK dan KTSP
dengan tuntutan peserta didik yang berperan aktif di kelas sangat bermanfaat
guna kemajuan pendidikan. Hal itu karena anak-anak didik akan selalu berfikir
keritis dengan masalah yang ada, sehingga mutu pendidikan akan meningkat seiring
dengan mutu siswa yang selalu naik.
Disamping program-program di atas program
sekolah geratis bagi siswa atau dengan adanya dana oprasional sekolah dapat
mengurangi jumlah anak yang putus sekolah di negeri ini.
Selain program-program di atas, tenaga
pendidikanpun juga ada inovasinya, yaitu dengan adanya sertifikasi guru dan
dosen. Dengan adanya sertifikasi ini mutu guru dan dosen akan lebih baik.
Dengan adanya inovasi-inovasi pendidikan
di Indonesia, pendidikan Indonesia lebih berkembang dan lebih bermutu. Maka
dari itu dibutuhkan inovasi-inovasi yang lebih baru guna kemajuan pendidikan
indonesisa yang lebih maju dengan sebelumnya, sehingga dapat bersaing dengan
Negara lain.
BAB III
KESIMPULAN
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru yang menuju kearah
perbaikan yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan
dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan) di bidang pendidikan.
Yang melatarbelakangi inovasi pendidikan adalah adanya masalah pemerataan pendidikan, masalah
mutu pendidikan, masalah efisisensi pendidikan, dan masalah relevansi pendidikan.
Tujuan adanya inovasi pendidikan antara lain lebih meratanya pelayanan pendidikan,
lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan, lebih efektif dan
relevansi, lebih meningkatnya mutu pendidikan, lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional,
tumbuhnya masyarakat gemar belajar, tersebarnya paket pendidikan yang memikat,
mudah dicerna, mudah diperoleh dan yang terakhir meluasnya kesempatan kerja.
Bentuk-bentuk inovasi pendidikan yang sudah terlaksana di Indonesia seperi
Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Sekolah Standar
Nasional (SSN)/Sekolah Kategori Mandiri (SKM), Rintisan Sekolah Berstandar
Internasional (RSBI), Sekolah Berstandar Internasional (SBI), Sekolah Gratis.
Pengaruh inovasi pendidikan terhadap
kemajuan pendidikan di Indonesia adalah pendidikan Indonesia lebih berkembang
dan lebih bermutu, sehingga diharapkan kelak dapat bersaing dengan Negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dinn wahyudin, dkk. 2009. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka
Tirtarahardja, Umar, La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sidiq.
2009. Masalah Pendidikan. (online), (http://ebekunt.wordpress.
com/2009/04/14/, diakses 20 November 2012)
blogspot.com/, diakses 23
Desember 2012)
Supriyanto.2012.
Inovasi Pendidikan di Indonesia, (online), (http://
supriyantoslamet.blogspot.com/2012/03/, diakses 26 Desember 2012)
1 komentar:
Casino, Sports Betting, Poker, Casino and Slots - Mapyro
Find the best Las Vegas Casino, 남양주 출장마사지 Sports 시흥 출장안마 Betting, Poker, 창원 출장샵 Casino and 목포 출장안마 Slots, Mapyro location, revenue, 경주 출장샵 industry and