Media Pembelajaran

Makalah Media Pembelajaran
PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah
Media Pembelajaran
Dosen Pengampu Wahyu Kurniawati, S.Si, M.Pd.

Oleh
Hanifah Nur’Aini                        12144600136/A4-12
Fariha Dwi Etminingsih              12144600137/A4-12
Sulistiyani Fajar Utami                12144600145/A4-12

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2013

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran” guna memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang diampu oleh Wahyu Kurniawati, S.Si, M.Pd.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada :
1.     Wahyu Kurniawati, S.Si, M.Pd yang telah membimbing kami
2.     Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini
3.     Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu demi satu yang telah mendukung kami
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini. Penulis berharap malalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 29 November 2013

Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................   i
DAFTAR ISI ..................................................................................................   ii
 BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.    Latar Belakang.................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................... 2
C.     Tujuan................................................................................................. 2
D.    Manfaat............................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................... 4
A.    Pentingnya Pemilihan Media Pembelajaran......................................... 4
B.     Jenis Pemilihan Media Pembelajaran    ............................................... 5
C.     Kriteria Media Pembelajaran............................................................... 6
D.    Prinsip Pemilihan Media...................................................................... 9
E.     Prosedur Pemilihan Media................................................................... 16
BAB III
  PENUTUP................................................................................................. 23
A.      Kesimpulan......................................................................................... 23
B.      Saran................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 26


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya  kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.  
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Media memiliki banyak variasi. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka  masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Dengan banyaknya variasi tersebut kita harus memilihn dengan cermat dan tepat  agar dapat digunakan sacara tepat guna. Apabila media dapat digunakan secara tepat guna maka fenomena kejenuhan, bosan, kelas yang pasif, dan kendala-kendala lainnya akan teratasi.
Agar hal itu dapat tercapai maka sebagai guru kita harus mengetahui kriteria-kriteria, prinsip-prinsip dan prosedur pemilihan media, sehingga kendala-kendala yang telah dipaparkan di atas dapat diminimalisir, sehingga pembelajaran yang efektif akan terbentuk.
Berikut ini akan dijelaskan  kriteria pemilihan media dan prosedur pemilihan media pembelajaran yang tepat  agar dapat digunakan secara tepat guna, sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Mengapa pemilihan media pembelajaran penting ?
2.      Apa saja jenis pemilihan media pembelajaran ?
3.      Apa saja kriteria media pembelajaran ?
4.      Apa saja prinsip pemilihan media pembelajaran ?
5.      Apa saja prosedur pemilihan media pembelajaran ?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pentingnya media pembelajaran
2.      Mengetahui  jenis pemilihan media pembelajaran
3.      Mengetahui  kriteria media pembelajaran
4.      Mengetahui   prinsip pemilihan media pembelajaran
5.      Mengetahui   prosedur pemilihan media pembelajaran

D.    Manfaat
Adapun manfaat penyusunan makalah ini adalah:
1.      Manfaat bagi penulis
a.       Untuk memenuhui tugas Media Pembelajaran
b.      Melatih keterampilan penulis dalam penyusunan makalah
c.       Menambah wawasan tentang prosedur pemilihan media pembelajaran
2.      Manfaat bagi pembaca
a.       Memberi infomasi dan pengetahuan tentang prosedur pemilihan medi pembelajaran
b.      Bisa memahami dan lebih mengetahui tentang prosedur pemilihan media pembelajara
















BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pentingnya Pemilihan Media Pembelajaran
      Dalam desain pembelajaran, keputusan perlu dibuat mengenai media apa yang akan digunakan dalam penyampaian materi ajar. Pengajar sering kali memilih media pembelajaran berdasarkan kesenangan dan kemenarikan semata. Mestinya, pemilihan media didasarkan pada hasil analisis yang tajam terhadap berbagai faktor seperti tujuan, peserta didik, metode pembelajaran, dan kemampuan teknologi yang tersedia (Ozogul, 2009). Tujuan dari pemilihan media adalah agar media yang digunakan tepat sasaran dan sesuai dengan keperluan, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang baik antara peserta didik dengan media yang digunakan. Banyaknya ragam media yang tersedia, mengharuskan para guru perlu memilih media yang akan digunakan. Ini penting, karena setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Media yang tepat sasaran tidak akan memberikan hasil yang memuaskan, bahkan mungkin sebaliknya. Jadi, pemilihan media pembelajaran itu dimaksudkan agar guru dapat menetukan media yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Pemilihan media pembelajaran bukan pekerjaan yang mudah karena kedua kegiatan tersebut memerlukan keterampilan khusus yang didukung oleh kemauan yang sungguh-sungguh menurut Zhang dan Yuyan (2010) secara umum pemilihan media didasarkan dua faktor penting yakni sisi kepraktisan dan instruksional.
      Ketika alternatif pilihan media yang akan digfunakan telah ditetapkan, maka pertanyaan berikutnya adalah apakah media tersebut sudah tersedia di sekolah atau di pasaran ? jiika tersedia, maka kita tinggal memanfaatkan atau membelinya namun jika media yang dibutuhkan tersebut belum ada, maka guru harus membuatnya senidiri.

B.   Jenis Pemilihan Media Pembelajaran
      Dilihat dari mekanismenya, Anderson (1976) membagi model pemilihan media menjadi dua macam, yaitu : model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
     1.      Pemilihan tertutup adalah proses pemilihan yang dilakukan dari atas (dinas penididkan). Sekolah hanya terima jadi keputusan yang sudah diambil oleh dinas pendidikan dalam hal ini, sekolah tidak punya alternatif lain kecuali menerima dan menggunakannya. Dalam kondisi seperti ini yang bisa dilakukan guru hanyalah memilih topik atau pokok bahasan yang cocok untuk dimediakan pada jenis media yang tersedia. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikan, pertanyaannya bukanlah mengapa media audio yang digunakan, tidak media lain, melainkan topik-topik apa saja yang tepat unutk disajikan melalui media audio agar media yang tersedia dapat dimanfaatkan. Masalahnya ialah bahwa tidak semua topik cocok dengan media yang tersedia, apalagi pengadaannya tidak didasarkan analisis keguruan, sehingga keberadaan media itu kurang termanfaatkan. Mekanisme pemilihan tertutup merupakan kebijakan bersifat top down.

    2.      Pemiliahn terbuka adalah kebalikan dari cara tertutup, yaitu pemilihan yang bersifat “bottom up”. Artinya guru atau sekolah bebas memilih dan mengusulkan jenis media apa saja yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di sekolah masing-masing. Pada model ini, alternatif pilihan media terbuka sangat luas. Oleh karena itu, para guru dituntut kemampuan dan keterampilannya untuk melakukan proses pemilihan. Proses pemilihan itu sendiri sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Proses pemilihan terbuka ini sifatnya lebih luwes karena benar-benar dapat disesuikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
                                   
C.   Kriteria Media Pembelajaran
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa   akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut.

1.      Tujuan
Apa tujuan pembelajaran, atau apa  kompetensi yang ingin   dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikomotor atau kombinasinya?. Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya?. Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam?, Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.



2.      Sasaran  didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media?, bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya?, dan seterusnya.  Apabila kita mengabaikan kriteria ini,  maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa?, Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.

3.      Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut?, Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai?,  Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.

4.      Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta   berapa lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ?, Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ?,  Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi,  media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu,  tetapi pada saat digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.

5.      Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu,  faktor  biaya   menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut?, Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut/  apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai?, Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar?, Media yang mahal, belum tentu lebih efektif  untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah.

6.      Ketersediaan 
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ?, Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu   tenaga  dan sarana  untuk membuatnya?, Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas?. Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.

7.      Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan.  Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ?, Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.

8.      Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media   siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain.  Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ?, Apakah suaranya jelas dan enak didengar ?, Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan media saja,  lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya.  Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.
     
D.   Prinsip Pemilihan Media
Sebelum menentukan pilihan media yang akan digunakan untuk pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh seorang guru atau instruktur.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan peggunaan media adalah sebagai berikut:

1)      Motivasi
Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiaannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.

2)       Perbedaan Individual
Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelejensi, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar.

3)      Tujuan Pembelajaran
Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui
 media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.

4)      Organisasi Isi
Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganissikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna.

5)      Persiapan Sebelum Belajar
Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses.

6)      Emosi
Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
7)      Partisipasi
Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasikan informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya.

8)      Umpan Balik
Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya.

9)      Penguatan(reinforcement)
Apabila siswa berhasil belajar didorong untuk terus belajar.

10)  Latihan dan Pengulangan
Sesuatu hal barujarang sekali dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, maka pengetahuan atau keterampilan harus sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks.

11)  Penerapan
Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru.

Brown et al dalam Setyosari dan Sihkabuden (2005) memberikan delapan prinsip dalam pemilihan media pembelajaran. Sedangkan, Gerlak dan Ely ( Setyosaridan Sihkabuden, 2005) memberikan lima prinsip. Secara umum, prinsip pemilihan media adalah sebagai berikut:

1)      Kesesuaian
Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik dan materi yang dipelajari, serta metode atau pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik. Yang perlu diperhatikan di sini ialah bahwa tidak ada satu mediapun yang bisa dan cocok untuk semua dan materi pembelajaran serta karakteristik peserta didik. Oleh karena itu, dalam melihat kesesuaian media, faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan. Beberapa hasil penelitianmenunjukan bahwa ternyata keberhasilan menggunakan media dengan erat kaitannyadengan metode pembelajaran dan isi pesan serta karakteristik peserta didik. Untuk itu, kesesuaian media dengan metode juga tidak dapat diabaikan.

2)      Kejelasan sajian
Beberapa jenis media dan sumber belajar dirancang hanya mempertimbangkan ruang lingkup materi pembelajaran, tanpa memperhatikan tingkat kesulitan penyajiannya sama sekali. Ambil contoh, beberapa buku teks yang dipakai di sekolah-sekolah menggunakan kalimat-kalimat panjang dan istilah-istilah baru yang mungkin belum pernah dikenal oleh siswa yang duduk di kelas rendah. Hal ini akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi yang disajikan. Mestinya digunakan kalimat pendek, kosakata umum yang banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Kalau perlu hurufnya berukuran lebih besar dan berwarna dalam penyajiannya. Penilaian tentang kemudahan sajia sebuah media sangat tergantung pada kondisi dan sosio-kultural siswa, serta pengalaman empirik guru. Jadi, bisa berbeda abtara satu sekolah dengan sekolah di tempat lain.

3)      Kemudahan akses
Kemudahan akses menjadi salah satu prinsip dalam pemilihan media pembelajaran. Jika sudah tersedia, apakah media tersebut mudah diakses dan dimanfaatkan oleh murid? Apakah alat pendukungnya juga sudah tersedia. Misalnya, jika kita ingin menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu, apakah ada saluran untuk koneksi ke internet, adakah jaringan teleponnya. Apakah juga didukung oleh infrastruktur yang cukup. Akses juga menyangkut aspek kebijakan, misalnya apakah murid diizankan untuk menggunakan komputer yang terhubung ke internet? Jangan hanya kepala sekolah dan guru-guru saja yeng boleh menggunakan internet, tetapi juga murid, bahkan mereka lebih penting untuk memperoleh akses.
Kemudian akses juga berhubungan dengan lokasi dan kondisi media. Beberapa laporan menunjukan penggunaan media berupa benda sebenarnya adalah paling efektif karena memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Ini didukung oleh Erdgar Dale yang mengatakan bahwa pengalaman belajar langsung merupakan pembelajaran paling efektif. Namun, apabila lokasi dan kondisi media sulit dijangkau, guru perlu memikirkan alternatif lain sebagai pengganti. misalnya, seorang dosen menjelaskan tentang aktifitas gunung berapi, proses erupsi lava dan magma. Meskipun media langsung paling efektif, akan tetap sulit dilaksanakan mengingat kondisi yang berbahaya bagi mahasiswa.

4)      Keterjangkaun
Keterjangkauan disini berkaitan dengan aspek biaya (cost). Besar kecilnya biaya yang diperlakukan untuk mendapatkan media adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Media yang memerlukan biaya cukup besar mungkin sekolah dan guru tidak mampu mengadakannya. Namun biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaat. Sebab semakin banyak menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun. Mungkin saja modal awal cukup besar, akan tetapi dalam jangka panjang mungkin menguntungkan.

5)      Ketersediaan
Ketersediaan suatu media perlu dipertimbangkan dalam memilih media. Pada saat kita hendak mengajar dan dalam rancangan telah disebutkan macam atau jenis media yang akan dipakai, maka kita perlu mengecek ketersediaan media tersebut. Apabila media tersebut ternyata tidak tersedia, maka kita perlu melakukan media pengganti. Misalnya, kita mestinya mengajar dengan video untuk mengajarkan metamorfosis, tetapi video tersebut tidak tersedia maka kita bisa menggantikannya dengan media gambar atau foto.

6)      Kualitas
Dalam pemilihan media pembelajaran, kualitas media hendaklah diperhatikan. Sebaiknya, dipilih media yang berkualitas tinggi. Misalnya, apabila kita memerlukan media video atau televisi, maka bentuk tulisan atau bentuk visual lainnya dapat dilihat dengan jelas, spesifikasi gambar dan suara harus jelas, fokus dan ukuran gambar sesuai dengan ruang kelas. Untuk memberikan pelajaran dikelas yang terdiri 40 orang berbeda dengan kelas yang berisi 100 orang atau lebih.

7)      Ada Alternatif
Dalam pemilihan media salah satu prinsip yang juga penting diperhatakan adalah bahwa guru tidak tergantung hanya pada media tertentu saja. Artinya, andai kata media yang diharapkan tidak diperoleh dengan alasan tidak tersedia atau sulit dijangkau, maka gunakan media alternatif. Sebagai tenaga pendidik profesional, guru perlu kreatif dan inovatif dalam melakukan pemilihan dan pengadaan media pembelajaran.

8)      Interactivitas
Media yang baik adalah yang dapat memberikan komonukasi dua arah secara interaktif. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Dewasa ini, tersedia banyak jenis media interaktif dipasaran seperti CD interaktif, dan lain-lain.

9)      Organisasi
Pertimbangan lain yang juga tidak bisa diabaikan dukungan organisasi. Misalnya apakah pemimpin sekolah atau yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya? Apakah disekolah tersedia sarana yang disebut pusat sumber belajar, tempat penyimpanan dan sebagainya.

10)  Kebaruan
Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan sebab media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi murid. Disamping itu, media yang lebih baru lebih sesuai dengan kebutuhan stakeholder dilapangan kerja, misalnya mahasiswa bidang industri atau ICT akan lebih baik menggunakan media terbaru agar sesuai dengan perkembangan di bidang tersebut. Sehingga, ketika mereka menyelesaikan studinya tidak asing lagi dengan berbagai peralatan terbaru yang mungkin ditemui di dunia kerja.

11)  Berorientasi siswa
Pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa. Artinya perlu ditimbangkan keuntungan dan kemudahan apa yang akan diperoleh siswa dengan media tersebut. Hal ini perlu diperhatikan mengingat di beberapa sekolah seringkali pemilihan media seperti buku ditentukan oleh besarnya “komisi” yang dijanjikan penerbit kepada guru atau sekolah. Jadi orientasinya keuntungan yang diterima guru dan bukan siswa.

E.   Prosedur Pemilihan Media
Apabila media yang tersedia  jumlahnya banyak dan cukup beragam, maka para pengguna harus memilih jenis  dan format terlebih dahulu. Untuk menghindari ketidaktepatsasaran media pembelajaran, maka pemilihan haruslah melalui prosedur yang sistematik dan terencana. Dengan pemilihan yang sistematis dan terencan maka media yang dipilih sebagai media pembelajaran akan efektif dan efisien.
 Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Mohammad Ali  (1984: 73) menyarankan langkah-langkah dalam memilih media pengajaran yaitu: 1) merumuskan tujuan pembelajaran, 2) mengklasifikasi tujuan berdasarkan domein atau tipe belajar, 3) memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung, 4) Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa, 5) mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran, 6) Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai. 7) Menentukan media yang terpilih akan digunakan, 8) menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut, 9) Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa, dan 10) Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan.
Namun secara umum, langkah-langkah prosedur pemilihan media untuk pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:
 













Prosedur pemilihan media pembelajaran dimulai dengan menganalisis kebutuhan (need assessment). Analisis kebutuhan ini didasarkan pada faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan media, yaitu meliputi telaah factor-faktor yang menjadi dasar pemilihan media, yaitu meliputi telaah terhadap karakteristik peserta didik, kompetensi yang diharapkan,dan karakteristik materi ajar. Di samping itu, ketersediaan media, keterbatasan sumber daya, fasilitas sekolah, biaya, waktu dan lain-lain juga perlu diperlukan. Pengkajian tentang kondisi sekolah juga dimaksudkan untuk mengsingkronkan jenis dan bentuk media yang akan dipilih. Dari hasil analisis kebutuhan tersebut akan diketahui kira-kira jenis media apa yang diperlukan. Langkah berikutnya adalah menetapkan pilihan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
1.         Mengidentifikasi  Karakteristik Peserta Didik
Dalam identifikasi karakteristik peserta dididk, ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a)      Karakteristik yang bersifat umum, seperti peserta didik kelas berapa, jenis kelamin apa, latar belakang budaya apa, kebiasaan, dan sebagainya.
          b)   Karakteristik yang bersifat kusus, seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal yang dimiliki peserta didik.
Perpaduan dari kebiasaan dan kemampuan sebagai hasil dari pembawaan dan pengalaman akan berpengaruh terhadap aktivitas dalam meraih cita-citanya (Munandi, 2008). Selanjutnya, Munandi mengatakan bahwa setidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa, yaitu:
     Keadaan yang berkaitan dengan kemampuan awal (prerequisite skills), yaitu kemampuan awal yang dimiliki siswa sebagai  prasyarat untuk mencapai tujuan pembelajaran untuk topik yang akan diberikan. Kemampuan ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman masing-masing siswa.
       a)      Karakteristik berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup dan status social (social culture).
     b)   Karakteristik berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian dan tingkah laku.

Menurut Winkel (1989), karakteristik siswa meliputi:
    a)   Fungsi kognitif, yang mencakup tingkat intelegensi dan daya kreativitas, keterampilan komunikasi, daya fantasi, dan lain-lain
    b)   Fungsi konatif-dinamika mencakup karakter hasrat, berkehendak, motivasi belajar, atensi, konsentrasi
    c)   Fungsi afektif, mencakup temperamen, perasaan, sikap, minat
    d)  Fungsi sensorik-motorik
    e)   Fungsi lain seperti individualitas, kondisi mental, vitalitas psikis, dan Perkembangan kepribadian.
Pemahaman tentang karakteristik peserta didik member gambaran kepada guru tentang jenis Dan format media yang cocok untuk digunakan. Misalnya, peserta didik yang suka main game, maka media yang diperlukan adalah berbasis computer, sedangkan kalau siswanya suka lingkungan, maka media lingkungan paling pas dipakai.
2.      Menelaah Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran juga menjadi factor pertimbangan dalam pemilihan media karena jenis kompetensi yang diharapkan dicapai sangat terkait dengan jenis media yang digunakan. Misalnya, untuk materi pembelajaran dengan tema “ sampah pada tempat” untuk murid sekolah dasar. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah siswa bisa membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya (aspek afektif), maka jenis media yang paling cocok adalah audio/visual atau real object media berbasis manusia, dengan cara guru memberikan contoh secara langsung. Penggunaan media audio visual juga lebih efektif dibandingkan media audio atau media cetak untuk tujuan psikomotorik yang berkaitan dengan keterampilan “ melakukan “ atau “berbuat”. Akan tetapi , apabila tujuan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pengucapan kata dan kalimat bahasa asing tentu lebih cocok media audio dari pada teks.

3.      Mengkaji Karakteristik Bahan Ajar
Karakteristik bahan ajar menentukan pemilihan media dalam pembelajaran. Sifat bahan/materi ajar menentukan bentuk tugas dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserta didik. Tugas dan pengalaman belajar tersebut sangat menentukan jenis aktivitas siswa di sekolah dan di luar sekolah. Jenis aktivitas tidak hanya mendengarkan dan mencatat , melainkan juga berbagai macam aktivitas lainnya seperti berdiskusi, bermain, berlatih, melakukan percobaan, searching internet dan lain-lain.
Diedrich dalam sadiman (1994) mengelompokan jenis aktivitas siswa ke dalam delapan kelompok, yaitu:
a) Visual activities, antara lain seperti membaca, menyimak, melakukan percobaan, dan memperhatikan.
b)      Oral activities, antara lain misalnya bertanya, menyatakan, mengeluarkan pendapat, member saran, berdiskusi, dan menginterupsi.
c)      Listening activities, sebagai contoh mendengarkan pidato, music, percakapan, puisi, vocabulary.
d)     Writing activities, mencatat poin-poin penting, menulis karangan, menulis  naskah.
e)      Drawing activies, membuat grafik, peta, membuat gambar dan lain-lain.
f)       Motor activities, misalnya mereparasi, mengembangkan alat, menggunakan computer, berkebun.
g)   Mental activities, sebagai contoh mengingat, memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan, dan sebagainya.
h)      Emotional activities, menurut minat, merasa gembira, bosan, bersemangat, tenang dan gugup, dan lain-lain.
Jika aktivitas belajar yang banyak jenisnya ini ditunjang oleh jenis media yang sesuai, maka pembelajaran akan efektif. Disinilah perlunya kreatifitas guru dan kemampuan inovasi dalam menentukan pilihan jenis media apa yang akan digunakan.
4.      Menetapkan Pilihan Media
Dari hasil telaah berbagai factor yang terkait dengan karakteristik siswa, materi ajar dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, maka akan diketahui alternatif jenis dan format media yang bisa dipilih. Selanjutnya, perlu dikaji ketersediaan jenis dan media yang dibutuhkan beserta fasilitas pendukungnya. Sering kali, media yang ada tidak sesuai dengan kreteria yang diinginkan oleh guru. Dalam  hal ini, yang perlu diperhatikan adalah terlebih dahulu mempelajari atau mengkaji bagian-bagian mana dari media yang ada itu bisa dimanfaatkan. Kemudian mengintegrasikannya ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

5.      Mereview
Meriview kembali jenis media yang telah dipilih apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
Jika media yang diinginkan ternyata tidak tersedia, atau tidak mungkin disediakan karena mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi siswa, dengan cara yang sama maka pilihan kita beralih pada jenis media yang berlabel. Ini berarti kita telah memilih jenis media terbaik kedua, bukan yang terbaik. Sekali lagi, pertimbangan utama dalam memilih media adalah kesesuaian media tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa jenis media yang sama baik dan sesuai, maka prioritas kita adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis, dan yang telah tersedia di sekitar kita.

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pentingnya Pemilihan Media Pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat menetukan media yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.
2.      Jenis Pemilihan Media Pembelajaran meliputi pemilihan terbuka dan tertutup
3.      Kriteria media pembelajaran
a)      Tujuan
b)      Sasaran  didik
c)      Karateristik media yang bersangkutan
d)     Waktu
e)      Biaya
f)       Ketersediaan 
g)      Konteks penggunaan
h)      Mutu Teknis
4.      Prinsip pemilihan media pembelajaran
Dari segi teori belajar:
a)      Motivasi
b)       Perbedaan Individual
c)      Tujuan Pembelajaran
d)     Organisasi Isi
e)      Persiapan Sebelum Belajar
f)       Emosi
g)      Partisipasi
h)      Umpan Baliengan
i)        Penguatan(reinforcement)
j)        Latihan dan Pengulangan
k)      Penerapan
Secara umum:
a)      Kesesuaian
b)      Kejelasan sajian
c)      Kemudahan akses
d)     Keterjangkauan
e)      Ketersediaan
f)       Kualitas
g)      Ada Alternatif
h)      Interactivitas
i)        Organisasi
j)        Kebaruan
k)      Berorientasi siswa
5.       Prosedur pemilihan media
a)      Menganalisis kebutuhan
b)      Mengidentifikasi  Karakteristik Peserta Didik
c)      Menelaah Tujuan Pembelajaran
d)     Mengkaji Karakteristik Bahan Ajar
e)      Menetapkan Pilihan Media
f)       Mereview



B.     Saran
Bagi pembaca hendaknya memperhatikan dan mencermati prosedur pemilihan media seperti yang telah dipaparkan di atas, agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.

















DAFTAR PUSTAKA
Walfarianto. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan 2. Yogyakarta: Program Studi PGSD FKIP UPY.
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta: Referensi.
Kusnandi, Cecep dan Bambang Sujipto. 2011. Media pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mohamad Ali. (1984). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Winata, Ace. 2011. Pemilihan Media Pembelajaran (online)
abidinajitama. 2013. Criteria dan prosedur pemilihan media (online)
Lukman., Iwan. Prosedur pemilihan media (online)
taqwa, stit. 2011. Landasan Pemilihan Media Pembelanjaran (online)
______. 2012. Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran (online)
______. 2012. Pemilihan Media Pembelajaran (online)