Cerita Anak

Keajaiban Telur

Di sebuah desa dekat hulu sungai tampak gedung yang kecil sederhana, yaitu sebuah sekolah yang bernama MI Nurul Jannah. Walaupun di pinggiran sungai sekolah ini terkenal dengan siswa-siswanya yang cerdas dan berprestasi.
Di sekolah yang sederhana ini terdapat tiga siswa yang cerdik akalnya yaitu Doni, Dani dan Dini. Siswa-siswa lain sering menyebutnya 3D. Tiga serangkai 3D ini  mempunyai pemikiran yang kreatif dan inovatif, yang kadang-kadang tak dapat diduga.
Pada suatu hari di kelas 4 pada mata pelajaran IPA, ibu guru memberi tugas untuk mencari salah satu keajaiban telur.
Siswa-siswa kelas 4 pun sibuk mencari informasi tentang keajaiban telur, atau sering disebut sebut telur ajaib. Tak kalah sibuk Doni, Dani dan Dini untuk menemukan keajaiban telur itu. Tak jarang tiga anak itu berbondong-bondong pergi ke peternakan ayam guna mencari keajaiban telur.
Selain mendatangi peternakan ayam, mereka bertiga juga mengumpulkan telur dari berbagai jenis. Dari yang terkecil hingga terbesar. Mulai dari telur semut hingga telur angsa.        
Lima hari telah berlalu tak terlihat satu anakpun yang sudah menemukan keajaiban telur. Doni, Dani, dan Dini pun belum menemukannya.
“Wah, sudah hampir satu minggu ni kita belum dapat jawaban tentang telur ajaib”, seru Doni.
“Iya Don”, sahut Dani,  Terus gimana coba? Tanya Dini, “Kalau aku tahu, kamu belum Tanya saja sudah aku jawab Din. Oh iya ya, he he he”. “Huuuuuuuuuuuuuuu”teriak Doni dan Dani. Daripada kita cuma duduk-duduk saja, mending jalan-jalan di peternakan, mungkin ada inspirasi yang tertinggal di sana” ajak Dini
Sesampai di peternakan mereka hanya terdiam dan melamun memandang ayam-ayam yang sedang menyantap makan siangnya. “iyeeeeessss”. Teriak Dini. Sangking kerasnya, pecah begitu saja lamunan kedua sahabatnya. “Ada apa Din?” Tanya Dani. “kamu dapat telurnya?” Tanya Doni. “ya aku tahu, aku tahu”
Hari mata pelajaran IPA telah tiba tampak wajah siswa-siswi yang lusuh, mungkin karena mereka tidak menemukan jawaban pertanyaan ibu guru. Namun sangat jauh berbeda dengan ekspresi wajah tiga sahabat Doni, Dani dan Dini, merka tampak berseri-seri
“Asalamualaikum anak-anak, sebelum KBM mari berdo’a dulu.”sapa ibu guru. “ya bagaimana kabarnya anak-anak?”Tanya bu guru. “Alhamdulilah, baik bu.”sahut anak-anak serentak.
“Bagaimana tugas minggu kemarin, apa sudah ada yang bisa menemukan keajaiban telur?”Tanya bu guru. Anak-anak diam membisu. “saya bu” triak Doni memecah keheningan. “Iya Doni silahkan maju ke depan, Dani dan Dini kalian juga, pasti kalian bekerja bersama, silahkan ke depan.” Dini langsung bergegas ke luar kelas mengambil kardus yang tertutup rapi, sementara kedua temannya maju ke depan.
“Teman-teman, kami di sini akan menunjukkan keajaiban telur versi kami. Coba teman-teman lihat ini, telur bentuknya bulat, kecil, dan coba teman-teman bayangkan ketika telur ini dimasak oleh ibu, dalamnya hanya terdapat kuning telur dan putih telur bukan? Namun apa yang terjadi setelah dierami ibu ayam. Telur yang kecil ini akan menjadi seperti ini, terettt.” Sambil membuka kardus. Ternyata di dalam kardus itu isinya ayam. “Menabjupkan bukan, inilah keajaiban telur.”sahut Dani. Tepuk tangan meriah menggema diruang kelas 4.
“Kerja yang bagus Doni, Dani, Dini, benar-benar pemikiran yang bagus. Anak-anak, Itu tadi kajaiban telur menurut teman kalian, nah ibu akan menunjukkan keajaiban telur yang sebenarnya.” ibu guru menuju meja tempat duduknya.
Nah anak-anak lihatlah ini. Telur ini ibu masukkan ke dalam air, apa yang terjadi? Telurnya tenggelam bukan?” Tanya ibu guru. Tampak anak-anak serius memperhatikan gerak gerik bu guru. “lalu ibu menambahkan garam ke dalam air yang berisi telur. Tunggu beberapa menit. Nah apa yang terjadi anak-anak?” tanya bu guru. “Telurnya terbang bu,” teriak Dini. “Ya bisa dikatakan telur ini terbang, namun dalam bahasa IPA telur ini dikatakan melayang.” Teriakan, sorakan dan tepuk tangan menggelegar di ruangan.
Ibu guru kemudian menjelaskan proses terjadinya telur bisa melayang. “ Pertama-tama telur yang dimasukkan ke dalam air tenggalam. Setelah ditambah garam beberapa sendok, telur tersebut menjadi melayang. Hal ini menunjukkan bahwa garam yang ditambahkan dapat mempengaruhi keadaan telur tesebut yang awalnya telur itu tenggelam menjadi melayang. Fungsi garam ini adalah untuk memperbesar gaya tekan ke atas pada larutan. Jadi pada kedua larutan ini yaitu air biasa dan air garam dapat dikatakan bahwa gaya tekan ke atas pada air biasa lebih kecil daripada gaya tekan ke atas pada air garam. Hal ini terbukti dari percobaan tadi, yang dapat menyebabkan telur melayang”. Semua anak mengangguk-angguk mendengarkan penjelasan bu guru.